Press "Enter" to skip to content
Pembukaan Festival Golo Curu Paroki Fransiskus Asisi Karot, Jumat 21 Oktober 2022

Uskup Ruteng: Festival Golo Curu akan Diselenggarakan Setiap Tahun

Satu lagi festival dicanangkan oleh Keuskupan Ruteng untuk dirayakan setiap tahun yaitu Festival Golo Curu. Festival ini akan dilaksanakan di Paroki Fransiskus Asisi Karot, tempat Bukit Maria Golo Curu, pada setiap bulan Oktober. Pencanangan ini diungkapkan oleh Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat saat membuka penyelenggaraan Festival Golo Curu untuk tahun 2022 di halaman Paroki Fransiskus Asisi Karot, Jumat 21 Oktober 2022 sore.

“Kami secara resmi mencanangkan bahwa untuk tahun depan dan selanjutnya, Festival Golo Curu akan berpuncak pada tanggal 7 Oktober bertepatan dengan Bulan Rosario dan Pesta Pesta Santa Perawan Maria Ratu Rosario. Kita akan lontoleok untuk mempersiapkan hal ini,” kata Uskup Siprianus di akhir sambutan.

Seperti Festival Golo Koe di Labuan Bajo yang telah dicanangkan penyelenggaraanya setiap bulan Agustus, Festival Golo Curu mempromosikan kekayaan tradisi keagamaan Katolik khususnya devosi kepada Bunda Maria dan budaya serta alam Manggarai untuk terus dilestarikan sekaligus menjadi daya tarik wisata.

Pameran dan Bazar pada Festival Golo Curu Paroki St Fransiskus Asisi Karot

Menghidupi Pariwisata Holistik dalam Semangat St. Fransiskus dan Bunda Maria

Untuk kali pertama pada tahun ini, Festival Golo Curu diselenggarakan pada 21-23 Oktober 2022 dengan tema “Menghidupi Pariwisata Holistic dalam Semangat St. Fransiskus dan Bunda Maria”. Tema ini sejalan dengan fokus pastoral Keuskupan Ruteng pada 2022 yaitu pastoral pariwisata, semangat St. Fransiskus yang menjadi pelindung paroki dan Oktober sebagai bulan devosi kepada Bunda Maria melalui doa Rosario.

Berbeda dengan Festival Golo Koe Labuan Bajo, Festival Golo Curu untuk tahun ini diselenggarakan secara terbatas. Umat yang dilibatkan terutama umat paroki setempat, paroki-paroki di Kota Ruteng. Dari Kevikepan Labuan Bajo, Borong dan Reo hanya diundang utusan. Hari pertama kegiatan, Jumat 21 Oktober 2022 diisi dengan pembukaan festival pada sore hari. Prosesi Patung Bunda Maria menuju Golo Curu, basar murah dan pentas seni mengisi hari kedua festival. Seluruh kegiatan berpuncak pada Minggu 23 Oktober 2022 dengan perayaan Ekaristi dan caci di halaman Gereja Paroki Fransiskus Asisi Karot.

“Orang Manggarai katakan ‘koném koén, toé mora rajan’. Biar kecil, tetapi isinya tetap ada, benihnya akan berkembang. Tetapi kita yakin dalam situasi terbatas, festival Golo Curu akan menembus batas. Tetap semarak. Ia tetap menjadi jejak historis yang terpatri dalam sejarah kita selanjutnya. Tentu untuk tahun-tahun selanjutnya kita akan diskusikan lagi secara bersama,” lanjut Uskup Siprianus.

Peluncuran Aplikasi Mai Cé’é Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai pada pembukaan Festival Golo Curu, Jumat 21 Oktober 2022

Dukungan Pemerintah

Pemerintah Kabupaten Manggarai mendukung penyelenggaraan Festival Golo Curu, tidak hanya kali ini tetapi juga kalau itu diadakan lagi tahun-tahun ke depan. Dukungan antara lain berupa dana dan program-program kegiatan dari dinas-dinas terkait yang dapat dikolaborasikan. Bupati Manggarai Hery Nabit menyatakan itu dalam sambutan pada pembukaan Festival Golo Curu di halaman Paroki Karot, Jumat 21 Oktober 2022.

“Ini tentu langkah pertama dari langkah-langkah berikutnya,” kata Bupati Hery.

Ia mengapresiasi penyelenggaraan festival yang dimulai oleh kelompok masyarakat, dalam hal ini Gereja Katolik. Dan untuk setiap hal baik seperti itu pemerintah selalu mendukungnya. Ke depan, harapnya, penyelenggaraan festival dapat berjalan lebih baik lagi terutama melalui kerja sama paroki, keuskupan dan pemerintah daerah.

Comments are closed.