Keluarga besar Seminari Pius XII Kisol (Sanpio) memperingati hari ulang Sanpio yang ke-65 pada Selasa (08/09) dalam sebuah perayaan ekaristi yang berlangsung di halaman tengah Sanpio. Hadir dalam perayaan ini para staf pembina (romo, frater, dan suster) dan siswa seminari. Perayaan Ekaristi dipimpin oleh RD Dyonysius Osharjo selaku pimpinan Seminari Pius XII Kisol.
Dalam kata pembuka dan homilinya, RD Osharjo mengajak segenap anggota komunitas Sanpio untuk merenungkan kembali arti dan makna kelahiran dan panggilan Bunda Maria. Untuk maksud itu, RD Os terlebih dahulu memaparkan tujuan kelahiran Bunda Maria, kelahiran Sanpio, dan kehadiran segenap anggota komunitas di lembaga persemaian calon imam tersebut. “Sejak semula Allah telah memilih orang atau lembaga untuk tugas dan peran tertentu. Maria, sebagai misal, telah dipilih Allah untuk mengandung, melahirkan, dan menjadi Bunda Allah. Selanjutnya, Allah menjaga, melindungi, dan membentuk orang pilihan-Nya itu,” demikian ungkap RD Os.

Bertolak dari refleksi tentang panggilan Bunda Maria sebagai Bunda Allah, RD Os kemudian menegaskan bahwa kehadiran dan kelahiran Sanpio bukan tanpa maksud atau tujuan tertentu. “Sejak berdirinya, yakni 65 tahun yang silam, Allah telah memilih dan menentukan para pendiri, orang-orang yang berjasa, dan lembaga pendidikan ini sendiri untuk membentuk dan membina para calon imam agar menjadi pribadi-pribadi yang cerdas, sehat, bijaksana, kudus, dan solider.” Selanjutnya, RD Os juga menekankan keterlibatan dan penyelenggaraan Allah menjadi kekuatan utama sehingga Sanpio masih tetap eksis hingga kini.
Pada bagian akhir homilinya, RD Os mengajak segenap anggota komunitas Sanpio untuk bersikap seperti Maria, yaitu selalu menyerahkan diri sepenuhnya pada penyelenggaraan Allah. “Bersama dengan Bunda Maria yang menjadi tokoh teladan bagi anggota komunitas ini, kita berseru terjadilah padaku menurut perkataan-Mu. Mari kita semua bersikap rendah hati dan terbuka terhadap penyelenggaraan Allah dengan mengikuti semua aturan dan kegiatan lembaga tercinta ini,” demikian ajak RD Os.
Berbeda dengan perayaan pada tahun-tahun sebelumnya, anggota komunitas Sanpio tidak menggelar sejumlah acara dan kegiatan dalam rangka memeriahkan HUT Sanpio yang ke-65, pun tidak ada acara resepsi dan hiburan khusus serta kehadiran keluarga besar Sanpio bersifat terbatas. Selama mengikuti perayaan ekaristi, para siswa dan pembina tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berhubungan dengan pencegahan penyebaran Covid-19. (Fr. Ans Gara)
Comments are closed.