Press "Enter" to skip to content
Seminar: Deteksi Dini Tumbuh Kembang dan Stimulasi Kognitif Anak Berkebutuhan Khusus dan Autisme

Seminar: Deteksi Dini Tumbuh Kembang dan Stimulasi Kognitif Anak Berkebutuhan Khusus dan Autisme

Deteksi Dini Anak Usia Balita dan Baduta, terutama aspek tumbuh kembang dan pemberian stimulasi kognitif bagi mereka, amat penting dan urgent. Tindakan ini dapat mencegah, menangkal dan mendeteksi pelbagai penyakit, kondisi kurang gizi, stunting, dan kebutuhan khusus serta autisme yang diidap anak-anak sejak usia dini.

Menyadari pentingnya hal tersebut, Puspas Keuskupan Ruteng melalui Komisi Kesehatan Keuskupan Ruteng bersama dengan Pokja PAUD Kabupaten Manggarai, menggelar Seminar Sehari pada hari Selasa, 20 September 2022 bertempat di Aula PKK Kabupaten Manggarai. Kegiatan tersebut mengundang secara khusus Ibu Vonny Susanty, Amd. OT., M. Psi., seorang psikolog, dosen tamu dan praktisi Kesehatan Mental untuk penanganan kasus Bayi dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) serta Autisme dari DKI Jakarta.

Selama sehari penuh, narasumber yang sering diundang ke berbagai wilayah di Indonesia sebagai pembicara tentang tema tumbuh kembang dan penanganan ABK serta kasus-kasus neurodevelopmental ini, berdiskusi serta berdialog secara intens bersama peserta seminar yang adalah para guru TK/PAUD se-Kecamatan Langke Rembong, para dosen Prodi PG PAUD UNIKA St. Paulus Ruteng, dosen Fakultas Kesehatan UNIKA St. Paulus Ruteng, dokter dan perawat dari Puskesmas Kota dan La’o, assessor PAUD, Kabid PNF Dinas PPO Kabupaten Manggarai, PKK Kabupaten Manggarai dan beberapa undangan lainnya.

Seminar: Deteksi Dini Tumbuh Kembang dan Stimulasi Kognitif Anak Berkebutuhan Khusus dan Autisme

RD. Peppy Bora, Ketua Komisi Kesehatan KR selaku inisiator kegiatan, mengungkapkan bahwa, “Gereja Lokal Keuskupan Ruteng terpanggil untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan pihak lain untuk mewujudkan upaya pemerintah agar angka stunting, kurang gizi AUD di wilayah keuskupan ini dapat ditekan. Gereja juga sadar bahwa Deteksi Dini dan Stimulasi Kognitif balita juga diperlukan agar anak-anak dapat dideteksi sejak dini bila menyandang Autisme atau berkebutuhan khusus. Mereka juga adalah harapan dan masa depan Gereja,” pungkasnya.

Ibu Meldy Hagur Nabit, Ketua Pokja PAUD dan Bunda PAUD Kabupaten Manggarai, juga mengungkapkan hal senada, “kegiatan ini adalah tindakan nyata dan kerjasama serta awal yang baik antara pihak pemerintah dan Gereja untuk mendata ABK, membentuk kelompok layanan dan menolong anak-anak ABK dan Autisme yang mungkin ditemui di setiap TK/PAUD dalam wilayah Kabupaten Manggarai.”

Para guru dan kepala TK/PAUD serta para dosen Prodi PGPAUD dan FKes UNIKA yang sempat ditemui juga menyuarakan hal yang sama. Dalam diskusi, tanya jawab serta sharing pengalaman yang dipandu Ibu Lila Jehaun, banyak pengalaman praktis serta hal-hal yang dijumpai para guru, kepala TK/PAUD dan para dosen serta dokter dan perawat di Puskesmas La’o dan Puskesmas Kota terkait dengan anak-anak yang berkebutuhan khusus serta autisme. Narasumber, Ibu Vonny, dengan sabar berusaha menjelaskan serta memaparkan hal-hal penting terkait deteksi dini ABK, upaya penanganan dasar serta Langkah-langkah taktis yang dapat dibuat jika berhadapan dengan situasi tersebut.

Di akhir kegiatan Seminar Sehari tersebut, sang narasumber, Ibu Vonny Susanty yang juga adalah seorang ahli dalam okupasi terapis, menitipkan pesan pada Ibu Bupati Manggarai agar segera memikirkan Rencana Tindak Lanjut dan membentuk Kelompok Layanan Khusus bagi ABK dan Autisme di wilayah kota Ruteng dan di luar wilayah kota Ruteng. Sebagai tindak lanjut kegiatan seminar sehari ini, Ibu Meldy Hagur Nabit pun meminta narasumber untuk membedah tema yang sama bersama dengan Bunda PAUD Desa se-Kecamatan Satarmese pada tanggal 21 September dan melakukan kunjungan ke SDLB Tenda, Komunitas Keluarga Anak Autis di Puskesmas La’o serta Kunjungan bagi Anak dan Orang Tua di TBM Ca Nai Pitak, Ruteng. Seminar ini berlangsung sampai pukul 16.30 WITA dan ditutup secara resmi oleh Bunda PAUD Kabupaten Manggarai serta RD. Peppy Bora dari Komisi Kesehatan Keuskupan Ruteng. (PB)

Comments are closed.