Perayaan Hari Pariwisata Sedunia Tingkat Keuskupan Ruteng di Paroki Rekas, dimulai hari ini, Jumat (23 September 2022) dengan perarakan Patung Maria dari Kampung Bambor, melewati kampung Tembarai, Rekas dan berakhir di Gua Maria Paroki.
Meski sempat diguyur hujan, perarakan tetap berjalan dengan khidmat. Dimulai dengan ibadat singkat di halaman Kampung Bambor, patung Maria ditandu oleh empat orang sementara umat lainnya mengiringi dengan berjalan kaki sambil bernyanyi dan berdoa. Di setiap Kelompok Basis Gerejani (KBG) yang dilewati, umat melakukan ritus penyambutan dan persembahan ujud doa khusus. Perarakan ditutup dengan ibadat singkat yang dipimpin oleh pastor Paroki P Yeremias Bero SVD di Gua Maria Paroki Rekas.

Sebanyak lebih dari lima ratus umat mengikuti perarakan itu. Mereka terdiri atas umat Paroki Rekas dan utusan paroki Noa, Werang, Nunang, Narang dan Sok bersama pastor paroki mereka. Hadir pula Sekretaris Jenderal Keuskupan Ruteng Rm Manfred Habur Pr, Vikep Reo Rm Herman Ando Pr, VIkep Labuan Bajo Rm Rikar Manggu Pr, dan Ketua Komisi Pariwisata Keuskupan Ruteng dan beberapa pastor dari Pusat Pastoral keuskupan Ruteng.
Usai perarakan patung Maria, hari pertama perayaan Hari Pariwisata Sedunia tingkat Keuskupan Ruteng di Rekas dilanjutkan dengan pembukaan secara resmi oleh Sekjen Keuskupan Ruteng Rm Manfred Habur Pr. Pembukaan itu ditandai dengan pemukulan gong oleh sejumlah pejabat pastoral yang hadir dan peluncuran kembang api.
Perayaan Selama Tiga Hari
Perayaan Hari Pariwisata Sedunia 2022 tingkat Keuskupan Ruteng dilaksanakan di Paroki Rekas, 23 sampai dengan 25 September 2022. Beberapa agenda utama dari perayaan selama tiga hari yaitu perarakan patung Maria pada hari pertama, pameran dan kuliner sepanjang tiga hari, seminar dengan tema kepariwisataan pada Sabtu (24/09/2022), dan Misa inkulturatif pada Minggu (25/09/2022).

Ketua Panitia perayaan Yakobus Agus dalam sambutan pada pembukaan kegiatan menyatakan sedianya perayaan ini direncanakan seminggu dan melibatkan seluruh paroki di Keuskupan Ruteng. Berbagai kesibukan pastoral di berbagai paroki dan keuskupan membuat perayaan ini disederhanakan.
Meski begitu, ia berharap perayaan ini tetap bermanfaat bagi umat paroki Rekas dan Keuskupan Ruteng, terutama dalam rangka menyambut geliat perkembangan pariwisata Manggarai Barat.
“menghidupkan kembali potensi kreativitas keterampilan masyarakat lokal untuk meningkatkan kesejahteraan hidup, mempromosikan Paroki Rekas sebagai destinasi pariwisata religi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Manggarai Barat pada tahun 2019,” jelas Yakobus Agus.
Comments are closed.