Press "Enter" to skip to content
Gereja tua Paroki Sta Maria Penghibur Orang Berdukacita Rekas

Penataan Kawasan Gereja Tua Rekas sebagai Wisata Religi

Pembangunan kompleks Gereja Tua Rekas sebagai destinasi wisata rohani Manggarai Barat menjadi salah satu topik diskusi pada seminar dalam rangka Hari Pariwisata Sedunia Tingkat Keuskupan Ruteng di Paroki Rekas, Sabtu 24 September 2022. Peserta membahas bagaimana agar rencana penataan situs gereja tua sebagaimana telah direncanakan secara bersama oleh Gereja dan pemerintah daerah Manggarai Barat sejak 2019 silam dapat berjalan sesuai harapan.

“Master plan sudah ada dan telah disepakati. Namun sejauh ini penataan belum berjalan. Tentu para pengunjung akan tidak puas apabila mereka datang dan mendapati kondisi gereja masih seperti begini. Karena itu kami berharap agar penataan kompleks Gereja tua mendapat perhatian utama dan bisa dilaksanakan segera,” harap Pastor Paroki Rekas Yeremias Bero pada seminar itu.

Direktris Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina menginformasikan pada kesempatan seminar itu bahwa lembaganya bersama pemerintah setempat dan Gereja mendukung dan memberi perhatian bagi penataan kompleks Gereja Tua Rekas sebagai situs wisata Rohani. Pelaksanaan pembangunan selama ini terhambat karena adanya persyaratan administratif yang belum dipenuhi agar kawasan itu mendapat dana bantuan pemerintah.

“Tentang ini kita bisa diskusikan lagi sehingga masterplan itu bisa terjadi,” kata Direktris BPOLBF Shana Fatina.

Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng mengonfirmasi pelaksanaan rencana penataan situs Gereja Tua Rekas sebagai destinasi wisata religi akan dilanjutkan dalam sambutan pada Misa hari Pariwisata Sedunia Tingkat Keuskupan Ruteng di Gereja Paroki Rekas, Minggu 25 September 2022. Kendala administratif yang belum terpenuhi akan diatasi bersama Gereja Keuskupan Ruteng.

Pemerintah daerah juga, kata Wabup Yulianus Weng, sedang mengupayakan pembukaan akses menuju berbagai lokasi untuk memperlancar kegiatan ekonomi masyarakat dan pembangunan pariwisata. Dan terkait itu, pemerintah diharapkan berpatisipasi.

“Kalau pemerintah sudah buka askes, masyarakat jangan jadi penonton. Masyarakat pertama, ikut ambil bagian dengan cara memanfaatkan semua tanah atau pekarangan untuk gerakan tanam, tanam dan tanam. Dengan tanam, kalau nanti sudah ada hasil, akan mudah bagi masyarakat untuk memasarkan hasil,” kata Wabup Yulianus Weng.

Comments are closed.