Komisi Komsos Keuskupan Ruteng bekerja sama dengan program studi Teologi Unika St. Paulus Ruteng menyelenggarakan pelatihan mengelola konten media sosial untuk pendalaman iman atau katekese umat. Kegiatan diikuti oleh 30 mahasiswa selama dua hari, 29 – 30 Juni 2021, di Kampus Unika St. Paulus.
“Perkembangan dunia digital yang sangat pesat saat ini mendesak pelaksanaan katekese dengan bahasa baru yang memanfaatkan media online. Bentuk-bentuk katekese baru perlu dilahirkan dan keterampilan untuk menghasilkan katekese dalam bentuk baru itu perlu terus menerus dilatih,” tulis Ketua Program Studi Pendidikan Teologi FKIP Unika St. Paulus RP Oswaldus Bule SVD dalam panduan kegiatan pelatihan.
Ketua Komisi Komsos Keuskupan Ruteng Rm Erick Ratu Pr mendampingi para mahasiswa dalam kegiatan dua hari itu. Pada hari pertama, mereka dibekali dengan pengetahuan tentang cerdas dan bijak dalam memanfaatkan media sosial.
“Cerdas dalam bermedia tidak saja tahu mengoperasikan peralatan teknologi komunikasi, atau memanfaatkan media itu untuk mendapat informasi, hiburan, pendidikan, jejaring pertemanan. Lebih dari itu, cerdas bermedia juga berarti mampu menghasilkan sesuatu dengan memanfaatkan teknologi komunikasi. Contohnya berkatekese, bimbingan belajar atau berdagang,” jelas Romo Erick.
Para mahasiswa calon katekis itu juga diperkenalkan dengan hal-hal penting mengenai pengelolaan media sosial. Pengelolaan media di antaranya mengenai tujuan media sosial yang akan dikelola, target pemirsa atau audiens, personalia, peralatan yang digunakan, keuangan dan pengelolaan konten.
Pada hari kedua, peserta mendalami sejumlah bentuk program siaran yang dapat dipakai untuk berkatekese melalui media sosial. Berkaca pada siaran televisi, jenis-jenis program siaran menurut jenisnya yaitu program siaran informasi, pendidikan, hiburan, infotainment, promosi atau pariwara. Dari jenis – jenis program siaran itu, beragam bentuk acara atau program siaran yang diproduksi, seperti talkshow, variety show, siaran langsung kegiatan, quiz, tutorial atau instruksional, tayangan film dan sebagainya.
Kegiatan dilanjutkan dengan praktik merancang dan memroduksi konten media sosial untuk pendalaman iman atau katekese umat. Para peserta dibagi ke dalam lima kelompok produksi yaitu talkshow, video opini monolog, video instruksional, video review dan children show. Mereka lalu membagi peran masing-masing dalam produksi, menentukan target audiens dan topik serta melaksanakan produksi sederhana dengan menggunakan handphone. Hasilnya dipresentasikan pada sesi akhir kegiatan.
Video Tutorial atau Instruksional
Video Tutorial atau instruksional dapat dipakai untuk memperkenalkan bagian-bagian mengajarkan tahap-tahap melakukan sesuatu. Kelompok dalam pelatihan ini mempraktikkan contoh tutorial menyusun perlengkapan piala.
Video Opini/Renungan
Salah satu bentuk tayangan yang sedang banyak dikelola di media sosial yaitu video opini monolog. Tidak hanya pemula, sejumlah tokoh terkenal memakai format atau bentuk tayangan ini. Di lingkungan Gereja, bentuk ini banyak dipakai juga oleh para rohaniwan untuk membawakan renungan.
Talkshow
Program bincang-bincang atau talkshow dapat dilakukan dengan menghadirkan satu atau beberapa narasumber. Dapat pula menghadirkan peserta lain jika di studio yang luas. Bentuk tayangan seperti ini sudah banyak dikelola oleh para pegiat komunikasi gereja. Target pemirsa perlu diperhatikan ketika memilih topik, narasumber, gaya berbicara dan pengaturan lokasi.
Children Show
Sesuai namanya, program acara anak-anak atau Children Show dikemas untuk audiens anak-anak. Dalam acara ini ada banyak kegiatan permainan, lagu, dialog dan lain-lain. Untuk audiens orang dewasa, program seperti ini disebut Variety show, di dalamnya terdapat banyak kegiatan yang dikemas menjadi satu program dengan durasi tertentu.
Video Review
Video review biasa dipakai dalam peliputan berita ringan dan mini feature oleh para jurnalis tv. Tujuannya untuk memperkenalkan dan mempromosikan objek yang diliput. Contohnya liputan kuliner, tempat-tempat untuk berwisata, memperkenalkan permainan atau peralatan khusus. Bentuk tayangan ini dapat dipakai juga untuk memperkenalkan lokasi wisata rohani, gereja atau hal-hal lain dalam lingkungan gereja.
Comments are closed.