Press "Enter" to skip to content

KOMUNITAS LABUAN BAJO BERKEBUN GANDENG SMPK St. YOSEFA LABUAN BAJO, TALKSHOW TANAMAN HYDROPHOENIC

Sekolah Menengah Pertama Katolik (SMPK) St. Yosefa Labuan Bajo menjadi pemateri dalam Talkshow tanaman Hydrophoenic yang diselenggarakan oleh Komunitas Labuan Bajo Berkebun, Sabtu (24/4/2021). Bertempat di Mall Labuan Square, talkshow dimulai pukul 09.00 WITA.

Komunitas yang merupakan cabang dari Komunitas Indonesia Berkebun ini menggandeng SMPK St. Yosefa dikarenakan sekolah tersebut telah berhasil mempraktekkan cara menanam metode hydrophoenic. Sekolah yang berada di bawah naungan Susteran SSpS Flores Barat tersebut telah bekerja sama dengan KLBB sejak metode Hydrophoenic mulai dipraktekkan di lembaga pendidikan tersebut.

“Tanaman hydrophoenic adalah segala jenis tanaman yang ditanam menggunakan metode atau system hydrophoenic dengan menggunakan media air. Di kota Labuan Bajo hydrophoenic baru mulai gencar dilakukan oleh masyarakat. SMPK St. Yosefa Labuan Bajo telah mempraktekkan hal ini setahun yang lalu dalam skala kecil. Hasil dari tanaman hydrophoenic ini dijual dan dibeli oleh para guru sendiri, orang tua murid, para suster, dan karyawan mall square Labuan Bajo sendiri, ” ungkap pemateri utama talkshow Ibu Beatrixi Elvi Dasilva, M.Pd .

Ia juga mengatakan pihak SMPK St. Yosefa sudah menjalin kerja sama dengan KLBB sejak adanya hasil hydrophoenic tersebut.

“Sebelumnya ada kerja sama tapi dibidang lain, lalu kemudian karena hydrophoenic ini di Labuan Bajo masih baru dan belum banyak yang kenal, sehingga pihak KLBB pun menggandeng kami untuk bekerja sama dan mengundang kami untuk menjadi pembicara di talkshow kali ini. ”

“Tanaman hydrophoenic sangat mudah dilakukan dan bisa dipraktekkan dalam jumlah tanaman skala besar atau skala kecil. SMPK St. Yosefa Labuan Bajo menanam dalam skala kecil namun berhasil dipraktekkan karena kami selalu memperhatikan kadar air, nutrisi, tumbuh kembang tanaman, media yang digunakan juga selalu dikontrol. Untuk saat ini SMPK St. Yosefa hanya menanam sayur selad hijau dan merah karena mudah diproses dan cepat. Ada pun manfaat tanaman hydrophoenic yakni sangat mudah dipraktekkan, penanam tidak membuang tenaga dan energy untuk menyiram dan mengisi pupuk, dan hasil tanamannya bersih, ” katanya.

Acara ini dihadiri oleh 30 peserta talkshow dari beberapa komunitas di Labuan Bajo. Acara tersebut dibagi ke dalam tiga bagian utama, penyampaian materi, sesi Tanya jawab dan sesi sharing. Pada sesi ke dua dan ke tiga seluruh peserta aktif bertanya dan sharing membagikan pengalaman berkebun dan bertani dari setiap komunitas.

Pada kesempatan yang berbeda Direktur Labuan Square mengungkapkan, “Kami sering membeli sayur dari SMPK St. Yosefa dan kami mau belajar berkebun dari para suster di sana. Kami belajar mencintai tanaman dan memang berkebun itu bagus. Sehingga pada kesempatan ini kami mengundang SMPK St. Yosefa menjadi pemateri dalam talkshow ini,” ungkapnya.

Peserta talkshow dari Komunitas Petani Milenial Bantang Cama Labuan Bajo mengungkapkan mereka merasa bersyukur dan beruntung bisa mengikuti kegiatan tersebut. Rian salah anggota Komunitas ini mengungkapkan, “kami merasa senang mendapat pelajaran baru dan kami masih belajar dari para suster untuk tanaman hydrophoenic. Semoga para suster bisa menerima kami jika kami ingin belajar langsung di SMPK St. Yosefa. ”

Comments are closed.