KBKK adalah kelompok awam misioner yang fokus pada kemanusiaan. Perjalanan Komunitas Bakti Kasih Kemanusiaan (KBKK) bermula dari niat luhur di awal Yubileum 2000 untuk turut melakukan tindakan kasih kepada sesama seperti yang dilakukan Yesus. Komunitas yang mempunyai semangat kepedulian kepada sesama yang kecil, miskin, lemah dan menderita dengan motto kasih melakukan segalanya.
KBKK memiliki ciri khas di mana selalu berhubungan langsung dengan pihak Gereja lokal, baik dengan keuskupan maupun paroki. KBKK kini sudah berkarya di 35 keuskupan yang ada di Indonesia. Banyak kegiatan yang dilakukan antara lain bakti di bidang medis, pengobatan gratis dan pelayanan, kemudian seminar kesehatan, temu anak/remaja dan OMK.
Kelompok Bakti Kasih Kemanusiaan (KBKK) hadir untuk menebarkan kasih kepada OMK di Keuskupan Ruteng pada 26 Mei 2022 bertempat di Aula Missio UKI St. Paulus Ruteng. Kegiatan ini di hadiri oleh 17 orang team dari Komunitas Bakti Kasih Kemanusiaan (KBKK) dan 177 peserta yang terdiri dari OMK dari utusan masing-masing paroki di Keuskupan Ruteng dan mahasiswa UKI St. Paulus Ruteng.
Dalam kegiatan temu OMK Keuskupan Ruteng, KBKK melakukan pelayanan intens untuk mengajak orang muda, terutama OMK (Orang Muda Katolik) agar semakin mengenal Sabda Allah, akrab dengan kitab suci, sekaligus membuka, membaca, merenungkan, merefeleksikan sabda Allah yang dibacakan sekaligus membagikan kitab suci, Rosario dan baju KBKK.
“Kesannya luar biasa antusias OMK disini dan mendengar suara gembala. Ketika Romo dari PUSPAS mengumumkan ada kegiatan OMK responnya itu luarbiasa sehingga inipun dibatasi hanya 150 yang datang 177. Dan kalau tidak dibatasi saya tidak tahu berapa banyak. Jadi kesan saya OMK sangat haus membutuhkan sesuatu masukan, tuntunan dan juga pembinaan dan juga memang luar biasa,” ujar dr. Irene Setiadi, Ketua Umum KBKK (26/05/2022).
Lebih lanjut, dr. Irene mengungkapkan pesan yang mereka bawakan kali ini yaitu pesan central, pesan dari pusat kegiatan kehidupan iman. Iman tumbuh dari pendengaran, pendengaran akan sabda Allah. Maka hal ini sangat-sangat penting untuk OMK karena sedang mencari jati diri.
“Firman Allah yang adalah pelita bagi kaki dan terang bagi jalan itu yang akan menuntun kepada kebenaran sesungguhnya untuk membawa OMK berjumpa utuh dengan Allah Bapa di surga sehingga hidup dalam damai dan kasih Allah,” kata dr. Irene Setiadi.

Hal serupa juga disampaikan oleh ketua panitia penyelenggara kegiatan Romo Stanislaus Harmansi selaku ketua panitia. orang muda dan paroki, menurut dia, menanggapi kegiatan ini dengan anthusias.
“Tentu saja ini jadi tanda-tanda baik kedepannya. kita berharap agar OMK yang datang, ketika mereka kembali ke paroki mereka masing-masing, bisa menganimasi teman-teman mudanya untuk mencintai kita suci. Kita harapkan supaya mereka bisa menjadi pembaca, pendengar, pewarta dan pelaku firman,” ungkap Romo Stanis.
Secara keseluruhan kegiatan ini berjalan dengan lancar. Semua yang hadir baik peserta maupun panitia dan team KBKK mengikuti kegiatan hingga selesai.
“Kegiatan dengan tim dari KBKK sungguh luar biasa karena melalui kegiatan ini membuka jalan bagi orang muda untuk menjadi saksi dan membawa kasih untuk setiap orang yang membutuhkan kasih. Tentunya kegiatan ini menjadikan setiap orang-orang baik untuk memberikan jalan membagi kasih kebaikannya kepada setiap orang-orang yang membutuhkan kebaikan,” Kata Arse peserta kegiatan dari Paroki Mano.
Comments are closed.