KEUSKUPANRUTENG.ORG — Suasana meriah dan penuh sukacita mewarnai jalannya Festival Lembah Sanpio 2025 yang digelar di Kisol, 4-8 September 2025. Salah satu agenda menarik yang juga sering ditunggu oleh khalayak ramai adalah Karnaval Budaya, pada Senin, 6 September 2025 yang kali ini menghadirkan ragam penampilan memukau yang memperlihatkan kekayaan budaya Manggarai.
Parade budaya ini dimeriahkan oleh penampilan drum band dari sekolah-sekolah yang ada di wilayah Kisol, dan semakin menambah semarak suasana. Tidak hanya itu, karnaval ini juga menyuguhkan perpaduan keindahan budaya Manggarai melalui aneka tarian tradisional Manggarai termasuk Roko Molas Poco yang memikat perhatian penonton dengan penampilan yang penuh makna.

Para pelajar dari berbagai sekolah yang ada di Manggarai Timur saat tampil membawakan tarian Roko Molas Poco dalam event Festival Lembah Sanpio di Kisol, Keuskupan Ruteng, Senin, 6 September 2025. Penampilan ini merupakan salah satu yang menarik perhatian ribuan penonton. (Foto : KOMSOS KEUSKUPAN RUTENG)
Menariknya, karnaval budaya ini tidak hanya menjadi ajang ekspresi seni bernilai budaya yang tinggi, tetapi juga simbol kerukunan antar umat beragama. Partisipasi dari umat lintas agama seperti Hindu dan Muslim yang turut serta memeriahkan acara ini memperlihatkan indahnya toleransi di Keuskupan Ruteng dalam semangat kebersamaan serta persaudaraan di tengah perbedaan. Hal ini menjadi pesan kuat bahwa Festival Lembah Sanpio bukan hanya sekadar pesta budaya, melainkan juga wadah persaudaraan lintas iman.
Festival ini menambah kesan kesemarakannya dengan kehadiran para pastor alumni Seminari Pius XII Kisol yang datang untuk mendukung event tahunan tersebut sekaligus mengenang kembali ikatan batin dengan tempat yang pernah menjadi bagian dari perjalanan hidup mereka. Kehadiran para imam tersebut memperkuat makna spiritual dari perayaan ini.

Para alumni Seminari Pius XII Kisol saat menghadiri Festival Lembah Sanpio yang dilaksanakan di Kisol, 4-8 September 2025. Kehadiran mereka membawa spirit persaudaraan bagi yang lain dan menjadikan fastival ini semakin kaya dengan berbagai nuansa cerita dan kenangan. (Foto : KOMSOS KEUSKUPAN RUTENG)
Sebagai penampilan pamungkas, karnaval menghadirkan yang spektakuler berupa tari kolosal yang diikuti lebih dari 600 peserta yakni siswa-siswi SMP dan SMA di Kisol yang mengekspresikan seni tari dalam harmoni dan estetik, menciptakan tontonan yang berkesan sekaligus menyentuh hati. Gerakan yang kompak, kostum yang menonjolkan budaya Manggarai yang khas, serta energi yang terpancar menjadikan karnaval budaya dalam festival ini benar-benar meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang hadir.

Tarian kolosal dalam Festival Lembah Sanpio 2025 yang diikuti 600 pelajar dan menampilkan atraksi seni yang speltakuler. Mengenakan busana adat Manggarai mereka mengekspresikan indahnya budaya Manggarai yang kaya akan filosofi hidup. (Foto : KOMSOS KEUSKUPAN RUTENG)
Festival Lembah Sanpio 2025 melalui karnaval budaya ini sekali lagi meneguhkan bahwa budaya adalah warisan yang harus dijaga, dirawat, dan diwariskan. Lebih dari itu, perayaan ini juga menjadi panggung kebersamaan, di mana masyarakat, sekolah, tokoh agama, serta generasi muda bergandengan tangan mensyukuri serta merayakan keindahan budaya dan harmoni kehidupan.
Tak hanya itu, ratusan UMKM juga meraup keuntungan ekonomis dari penyelenggaraan festival ini karena panitia menyediakan berbagai stan lapak/booth untuk mereka menjual berbagai produk baik makanan, minuman, cinderamata, dan berbagai karya seni lainnya yang ada di bumi Nusa Lale. (Sasha Claudia)

Comments are closed.