KEUSKUPANRUTENG.ORG – Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat memimpin Perayaan Ekaristi syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) ke-5 Tahbisan Episkopal-nya di Aula Lantai II Istana Keuskupan Ruteng, Rabu, 19 Maret 2025 petang. Mgr Siprianus didampingi konselebran, Vikaris Jenderal Keusupan Ruteng, RP Sebastianus Hobahana, SVD dan Vikaris Episkopalis (Vikep) Ruteng, RD Dyonysius Osharjo.
Pada Misa yang bertepatan dengan Hari Raya Santu Yosef – Suami Santa Perawan Maria ini, tampak pula Direktur Pusat Pastoral (PusPas), RD Dr. Martin Chen, Sekretaris Jenderal Keuskupan, RD Ardus Jehaut, Vikep Borong, RD Simon Nama, Rektor Unika Santu Paulus Ruteng, RD Agustinus Manfred Habur, para Ketua Komisi di lingkup Pusat Pastoral, pemimpin (provinsial) sejumlah tarekat religius, para Pastor Paroki dan Vikaris Parokial se-kota Ruteng, Wakil Bupati Manggarai, Fabianus Abu dan istri, dan tokoh-tokoh umat.
Perayaan syukur 5 tahun tahbisan episkopal ini digelar sebagai bentuk ucapan syukur atas rahmat Tuhan yang menyertai karya kegembalaan Mgr Siprianus dalam mengemban tugas pelayanan di wilayah Gereja Lokal Keuskupan Ruteng. Rahmat dan berkat ini diembannya melalui tugas kegembalaan dalam ziarah berjalan bersama dengan para imam, biarawan-biarawati dan seluruh umat. Misa ini juga sebagai bentuk syukur atas berkat Tuhan yang telah dilimpahkanNya kepada Gereja Lokal.

Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat didampingi konselebran Vikaris Jenderal, RP Sebastian Hobahana, SVD (kiri) dan Vikaris Episkopalis (Vikep) Ruteng, RD Dyonysius Osharjo saat merayakan Ekaristi Syukuran Ulang Tahun ke-5 Tahbisan Episkopalnya yang digelar di Aula Istana Keuskupan Ruteng, Rabu, 19 Maret 2025 sore. (Foto : KOMSOS KR)
Bertarung Memberikan Yang Terbaik
Saat menyampaikan homilinya, Mgr Siprianus mengatakan, dalam kehidupan ini, ada banyak hal, kisah dan peristiwa yang tak dapat kita pahami. Tuhan menaruh di dalam diri setiap kita kemampuan untuk mengerti dan memahami apa yang terjadi dalam kehidupan kita. Kita memiliki dalam diri kita, apa yang disebut dalam teologi spiritual sebagai daya-daya rohani. Dan Tuhan telah mengaruniakan daya-daya ini pada masing-masing kita, agar kita mampu memahami apa yang terjadi dalam hidup kita.
“Semuanya dimaksudkan agar walau sebagai insan yang terbatas dengan segala kekurangan dan kelemahan-kelemahan yang ada pada kita, kita tetap disanggupkan untuk memaknai isi dan jalan kehidupan ini. Saya juga yakin, ada begitu banyak hal yang sulit kita tangkap dengan kesanggupan daya-daya rohani yang ada pada kita itu. Bukankah kita juga menjumpai berbagi macam situasi yang kita sendiri tidak tahu bagaimana harus memaknainya? Seperti dalam lagu, banyak perkara yang tak dapat ku mengerti..Bukankah seperti ini juga terjadi dalam kehidupan kita?”
Mgr Siprianus melanjutkan, ada banyak perkara dalam kehidupan kita yang tak sanggup dimengerti, namun dalam segala keragu-raguan dan ketidakmampuan kita dalam menyelami rancangan Tuhan, Tuhan memberikan harapan bahwa kita akan tetap kokoh di hadapanNya. Sehingga untuk keluarga, lingkungan dan lingkungan kerja kita masing-masing, juga untuk apa pun bentuk kebersamaan kita dalam hidup ini, setiap kita pasti bertarung untuk memberikan yang terbaik dari hidup kita dengan mencurahkan segenap daya-daya rohani yang kita miliki.

Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat saat menyampaikan homilinya yang berisi sharing kepada semua imam, biarawan-biarawati dan tokoh umat yang menghadiri Misa Syukur 5 Tahun Tahbisan Episkopal di Aula Istana Keuskupan Ruteng, Rabu, 19 Maret 2025. Mgr Siprianus berpesan agar semua umat selalu mencari dan menemukan kehendak Tuhan dalam hidup. (Foto : KOMSOS KR)
“Bukankah di atas segalanya kita semua telah dipanggil pada cara Allah untuk menuntun dan membimbing kita dalam cara yang sulit kita pahami. Bukankah itu juga kita alami? Daud mendengarkan suara Tuhan melalui Nabi Natan. Tugas kita tetaplah setia mencari. Tetaplah setia menemukan dan memahami kehendak Tuhan dalam pergulatan-pergulatan hidup kita setiap hari. Bagaimana rancangan Tuhan itu dinyatakan pada setiap kita, sulit untuk dipahami,” ujar Mgr Siprianus.
Mgr Siprianus, yang mengambil motto penggembalaan “Omnia in Caritate” pada kesempatan ini, juga mengajak semua umat beriman agar dalam segala perkara yang sulit dipahami, kita belajar dari Abraham untuk selalu tetap berharap. “Dalam perjalan hidup setiap kita, masing-masing kita pernah mengalami beragam kecemasan dan perkara. Bukankah dalam hidup ini kita alami begitu banyak ketidaknyamanan di hati kita? Didera badai keragu-raguan karena segalanya tak berjalan, lalu di luar jangkauan pikiran kita. Bagi saya, kisah nabi seperti ini bukanlah malapetaka atau skandal manusiawi, karena bukan tidak mungkin ketika berhadapan dengan hal-hal yang sulit dipahami ini, kita lalu mulai mengatakan bahwa mungkin Tuhan tidak lagi berpihak pada kita atau mungkin tidak lagi memihak jalan yang kita pilih,” ucapnya.
Dipanggil untuk Semakin Berharap pada Tuhan
Dalam kehidupan ini, lanjut Mgr Siprianus, tidak ada manusia yang tidak pernah mengalami kecemasan dalam hidupnya. “Saya sebagai uskup, sering cemas. Cemas memikirkan bagaimana kita dalam berjalan bersama, tetap membawa keuskupan Gereja Lokal yang kita cintai ini sesuai dengan rancangan Tuhan. Kadang berhadapan dengan berbagai perkara yang sulit kita pahami, segala daya kita kerahkan, tapi bukankah pada titik tertentu kita sampai pada kecemasan ini? Bagaimana Tuhan bisa membuka jalan di dalam situasi kabut dan gelap?”

Suasana saat digelarnya acara ramah-tamah seusai Perayaan Ekaristi Syukuran HUT ke-5 Tahun Tahbisan Episkopal Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat yang dilaksanakan di Aula Istana Keuskupan Ruteng, Rabu, 19 Maret 2025 malam. Acara ini dihadiri para imam, biarawan, biarawati, Wakil Bupati Manggarai, Ketua DPRD dan tokoh umat. (Foto : KOMSOS KR)
Atau mungkin juga seperti para Pastor Paroki, sambungnya, yang cemas akan tanggung jawab bagaimana agar paroki bisa menjadi tempat semua orang menjumpai Tuhan. Semua pasti kita merasakan kecemasan dan itu merupakan pengalaman manusiawi. Namun demikian, kata Mgr Siprianus, dalam iman dan penyerahan diri Bapak Abraham, kita menemukan apa yang disebut dengan kekuatan atau daya dan harapan akan Tuhan. Harapan yang dilakukan pada Tuhan.
“Saya dipanggil tidak hanya untuk memberikan segala daya kesanggupan manusiawi saya sebagai uskup kepada Gereja Lokal ini, kepada masyarakat dan umat, tetapi saya juga dipanggil untuk semakin berharap pada Tuhan. Bahwa segala kabut, segala keragu-raguan, segala kecemasan selalu mempunyai harapan, karena Tuhan akan memberikan orang-orang untuk membuka jalan bagi kita, seperti pengalaman Daud melalui Nabi Natan. Dalam kata-kata Rasul Paulus kepada jemaat di Roma, harapan itu tidak mengecewakan, Spes Non Cofundit,” ujar Mgr Sipianus.
Selalu Mewartakan Pengharapan
Setelah Misa Syukur digelar, dilanjutkan dengan acara ramah-tamah bersama semua tetamu yang hadir. Dalam perayaan persaudaraan ini, Mgr Siprianus juga meniup lilin ulang tahun yang telah disiapkan panitia sebagai bentuk selebrasi HUT ke-5 tahun Tahbisan Episkopal. Didampingi Vikjen, RP Sebastian, Wakil Bupati Manggarai, Fabianus Abu dan istri serta Ketua DPRD Manggarai, Paulus Peos, seluruh undangan menyambut dengan tepukan tangan meriah sambil menyanyikan lagu Panjang Umurnya.

Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Ruteng, RP Sebastianus Hobahana, SVD saat menyampaikan sambutan dalam acara ramah-tamah dalam rangka Syukuran Perayaan 5 Tahun Tahbisan Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat. RP Sebastian mengajak semua umat beriman untuk selalu mewujudkan komunitas pengharapan di tengah peziarahan hidup. (Foto : KOMSOS KR)
Vikaris Jenderal Keuskupan Ruteng, RP Sebastian Hobahana, SVD saat memberikan sambutan dalam acara ini menuturkan, melalui perayaan syukur sederhana yang digelar pada malam tersebut, bersama Bapa Uskup, kita semua diajak untuk menjadi community of hope (komunitas pengharapan), sebagai komunitas dari semua orang yang berpengharapan dan di bawah tuntunan Bapa Uskup, kita semua kiranya menjadi murid-murid Yesus yang mewartakan pengharapan.
“Karena itu, kami menyampaikan proficiat kepada Bapa Uskup Sipri, sehat dan sukses selanjutnya di bawah tuntunan Tuhan sendiri dalam langkah-langkah selanjutnya. Kecemasan dan harapan sama besarnya, tapi ke depannya dari pengalaman yang ada, tentu pengharapan itu lebih besar. Proficiat untuk perjalanan lima tahun di mana Bapa Uskup memberi arti bagi kehidupan kita semua,” kata RP Sebastian.
Mgr Siprianus dimumkan menjadi uskup pada 13 November 2019 dan menerima tahbisan uskup di Gereja Santa Maria Diangkat ke Surga dan Santu Yosep Katedral Ruteng pada 19 Maret 2020. Awal karya kegembalaannya untuk umat Keuskupan Ruteng diwarnai peristiwa menggemparkan yakni Covid-19. “Namun, di satu sisi, saya bersyukur karna Covid itulah yang menjadi kesempatan bagi saya untuk bermenung, bagaimana memahami rancangan Tuhan yang sulit terduga. Dan saya coba berjalanan. Puji Tuhan, saya masuk di wilayah Gereja Keuskupan Ruteng, di mana semua pola kerjanya bagus sekali, tertata rapih. Karena itulah saya merasa, bahwa ini aspek lain yang Tuhan berikan pada saya. Tuhan mengirimkan begitu banyak orang yang berjalan bersama untuk melayani Gereja Lokal ini,” ucap Mgr Siprianus.

Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat saat melakukan peniupan lilin saat acara Syukuran Perayaan 5 Tahun Tahbisannya sebagai Uskup Ruteng yang digelar di Aula Istana Keuskupan Ruteng pada Rabu, 19 Maret 2025 malam, Ia didampingi oleh Vikjen Keuskupan Ruteng, Sebastian Hobahana (kedua dari kiri), Wakil Bupati Manggarai, Fabianus Abu dan istri (kanan) dan Ketua DPRD Kabupaten Manggarai, Paul Peos (kiri). (Foto : KOMSOS KR)
Mgr Siprianus yang sebelum ditahbiskan menjadi uskup, pernah menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) pada sambutannya ini juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berjalan bersama dalam 5 tahun ini, yang membawanya dalam perjumpaan di mana rancangan Tuhan juga hadir melalui kebersamaan.
“Banyak terima kasih kepada semua pihak, mulai dari PusPas yang menjadi perpanjangan tangan dari Uskup di bawah koordinasi Direktur PusPas dan Pater Vikjen, semua berjalan bagus, rapih dan teratur. Sekali lagi, implementasinya sangat tergantung dari teman-teman yang berada di bawahnya. Terima kasih untuk semua Romo Vikep, rekan-rekan Pastor Paroki terima kasih untuk partisipasi, dukungan dan kerja sama yang terjalin. Juga untuk semua kongregasi yang selalu menjadi keindahan yang akan mewarnai seluruh perjalanan pelayanan kita di Gereja Lokal, sekaligus menjadi kekayaan spiritualitas untuk menghidupi Gereja Lokal,” ujar Mgr Siprianus.
Uskup ke-8 di Keuskupan Ruteng, ini juga berterima kasih pada RD Manfred Habur, Rektor Unika dan para Wakil Rektor yang hadir pada acara ini, yang mana kehadiran kampus perguruan tinggi tersebut dan kampus lainnya telah memberikan warna pastoral di bidang pendidikan dan berharap tetap menjadi agen yang akan membawa perubahan-perubahan dalam kehidupan umat di wilayah Keuskupan Ruteng.[]
Comments are closed.