(Renungan 23 Februari 2025, Minggu VII/C/1: Luk 6:27-38)
Oleh : RD Martin Chen | Direktur Pusat Pastoral (PusPas) Keuskupan Ruteng
Sabda Yesus hari minggu ini sangatlah menantang dan menggugat diriku. Sepintas bahkan “tak masuk akal” dan “tak realistis”. Mengasihi musuh? Bisakah berbuat baik terhadap mereka yang memfitnah dan “membully-ku”? Sanggupkah aku berdamai dengan yang terus menerus menghina dan melukai hatiku?Mungkinkah mengampuni orang yang telah menghancurkan hidupku?
Dalam kehidupan di tengah dunia ini orang cenderung untuk untuk membalas dendam. Pertentangan dan perkelahian dalam keluarga, konflik dan kekerasan dalam kehidupan sosial, peperangan antar suku dan bangsa adalah rekaman yang terus berulang tanpa henti dalam sejarah hidup manusia. Saya turut terjerumus dalam putaran roda kebiasaan “moral duniawi” ini.
Namun Yesus menggugatku: apakah lebihmu dari penjahat bila engkau hanya berbuat baik dengan keluargamu dan dengan orang yang menyayangimu? Bukankah mereka juga berbuat yang sama? Lalu di manakah terletak makna iman Kristianimu? Kristianitas bertolak bukan dari ukuran dan kebiasaan duniawi tapi dari Allah. “Hendaklah kamu murah hati seperti Bapamu di Surga.” Mengampuni seperti Bapa di Surga. Dia selalu menurunkan hujan rahmat untuk semua orang dan membiarkan mentari terbit bagi orang berdosa. Dia selalu baik terhadap orang yang tak tahu berterima kasih dan orang orang jahat.

Secara duniawi sangatlah sulit menghidupi “moral surgawi” ini. Tetapi bukan tak mungkin. Mahatma Gandhi dan Nelson Mandela telah membuktikannya dalam pentas global. Tetapi dalam lingkup kecil, pengampunan itulah yang telah menyelamatkan sekian banyak kehidupan suami-istri.
Secara manusiawi sangatlah berat untuk menjadi “anak-anak dari Bapa yang baik di Surga”. Justru karena itulah saya membutuhkan rahmat-Nya. Bukan kekuatanku, tetapi kekuatan-Nyalah yang memampukan aku. Cinta-Nya saja yang dapat menyembuhkan kepedihan hidupku. Kerahiman-Nya belaka yang sanggup mengobati luka hatiku sehingga aku dapat mengampuni dan memulai baru lagi. Mari berpaling kepada-Nya. Ingatlah: Tuhan selalu mencintaimu…
Happy Sunday…GBU…😘🙏
Comments are closed.