Gereja Keuskupan Ruteng resmi memulai Sidang Pastoral Post Natal yang digelar dari tanggal 6-10 Januari 2025 di Biara Suster Puteri Karmel, Wae Lengkas. Ratusan peserta, terdiri dari para imam, biarawan-biarawati dan Dewan Gereja dari paroki-paroki dalam semangat persaudaraan “berembuk” melihat sukses hasil implementasi Tahun Pastoral Ekologi Integral (2024) dan bersama menggagas berbagai program Tahun Pastoral Ekaristi Transformatif (2025).
KEUSKUPANRUTENG.ORG – Sidang Post Natal Tahun Pastoral 2025 Ekaristi Transformatif “Sumber dan Puncak Kehidupan Gereja” Tahun ke-10 implementasi Sinode III Keuskupan Ruteng resmi dibuka di Rumah Retret Maria Bunda Karmel di Waelengkas, Ruteng, 6-10 Januari 2025 oleh Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat. Sidang selama 5 hari ini dibagi dalam 4 bagian, yakni Hari Evaluasi, Hari Studi, Hari Program dan Hari Rekomendasi dan Selebrasi.
Sidang dihadiri Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Ruteng, RD Alfons Segar, Sekretaris Jenderal (Sekjen), RD Ardus Jehaut, Vikaris Episkopalis (Vikep) Ruteng, RD Dyonysius Osharjo, Vikep Borong, RD Simon Nama, Vikep Reo, RD Herman Ando, Direktur Pusat Pastoral (PusPas), RD Martin Chen dan para Ketua Komisi PusPas, Direktur PusPas Keuskupan Labuan Bajo, RD Charles Suwendi.
Nampak pula semua Pastor Paroki, Vikaris Paroki (Pastor Rekan), Ketua Pelaksana Dewan Pastoral Paroki (DPP) dan Dewan Keuangan Paroki (DKP), Pimpinan berbagai Tarekat Religius (biarawan-biarawati) yang berkarya di Keuskupan Ruteng. Hadir pula Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai, Pontius Mudin, S.Fil.

(Dari kanan) Uskup Ruteng, Yang Mulia Mgr Siprianus Hormat, Vikjen Keuskupan Ruteng, RD Alfons Segar, Sekretaris Jenderal, RD Ardus Jehaut, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai, Pontius Mudin dan Provinsial SVD, RP Paulus Tolo saat menghadiri Sidang Pastoral Post Natal Tahun Pastoral Ekaristi Transformatif yang digelar di Rumah Retret Maria Bunda Karmel Waelengkas, Ruteng, Senin. 6 Januari 2025. (Foto : KEUSKUPANRUTENG.ORG)
Pada tahun 2025 ini, Gereja Keuskupan Ruteng berfokus pada program pastoral Ekaristi Transformatif “Sumber dan Puncak Kehidupan Gereja” (Lumen Gentium 11). Para peserta dalam bimbingan Roh Kudus akan mendalami dan mendiskusikan berbagai program pastoral yang akan dilaksanakan sepanjang tahun ini. Sidang menghadirkan pembicara, Dekan Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma yang juga dosen pada Institut Teologi Wedabakti RD Prof. Dr. Emanuel Martasudjita.
Tahun ini merupakan tahun ke-10 implementasi Sinode III yang menutup dan memuncaki seluruh ziarah bersama sepuluh tahun lingkaran proses pastoral Sinode III dalm paruh waktu 2016-2025. Sebelumnya, Gereja Keuskupan Ruteng telah fokus pada program Tahun Liturgi (2016), Tahun Pewartaan (2017), Tahun Persekutuan (2018), Tahun Pelayanan (2019), Tahun Penggembalaan (2020), Tahun Tata Layanan Kasih (2021), Tahun Pariwisata Holistik (2022), Tahun Ekonomi Berkelanjutan SAE (2023) dan Tahun Ekologi Integral (2024).
Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat, saat menyampaikan input mengatakan, dalam tahun 2025 ini program dan gerakan ekologis dalam tahun 2024 ingin dilanjutkan dan dibingkai dalam tahun pastoral Ekaristi Transformatif. “Selain berdimensi ekologis, Ekaristi juga memiliki ciri sosial. Ekaristi tidak hanya mempersatukan kita dengan alam, tetapi juga mengajak kita untuk peduli dan terlibat dalam kehidupan sesama manusia,” ujar Mgr Siprianus.

Uskup Ruteng, Yang Mulia Mgr Siprianus Hormat saat menghadiri Sidang Pastoral Post Natal Tahun Pastoral Ekaristi Transformatif, Senin, 6 Januari 2025 yang dihadiri ratusan peserta dari berbagai paroki dan tarekat religius yang berkarya di Keuskupan Ruteng. Dalam sidang bersejarah ini, juga diputarkan video tentang berbagai pencapaian program Tahun Pastoral Ekologi Integral (HPS) di berbagai paroki. (Foto : KEUSKUPANRUTENG.ORG)
Dikatakan Mgr Siprianus, bersatu dengan Kristus tersalib dalam Ekaristi, berarti terlibat untuk mewujudkan perdamaian, pengampunan dan keadilan sosial di tengah dunia ini: berjuang untuk “mengubah struktur yang tidak adil dan memulihkan rasa hormat terhadap martabat semua pria dan wanita, yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah” (SC 89). Merayakan Ekaristi berarti terlibat dalam gerak salib Yesus untuk berkurban dan bersolider dengan sesame yang letih, haus, lapar, galau dan berbeban berat.
“Dalam sidang pastoral post Natal ini, kita ingin sungguh merasakan dan merayakan keindahan Yesus Ekaristi ini. Karena itu`seturut inspirasi Paus Fransiskus dalam proses Sinode Agung di Roma yang berpuncak pada Bulan Oktober tahun 2024 lalu, dalam proses sidang pastoral ini, kita ingin juga menciptakan dan merasakan momentum meditatif dan kontemplatif. Kita ingin Bersatu dengan Yesus dalam Sabda dan dalam roti Ekaristi,” ucap Mgr Siprianus.

Direktur Pusat Pastoral (PusPas) Keuskupan Ruteng, RD Dr. Martin Chen saat menyampaikan pengantar awal dalam Sidang Pastoral Post Natal, Tahun Pastoral Ekaristi Transformatif di Aula Santu Yohanes dari Salib di Rumah Retret Maria Bunda Karmel – Wae Lengkas Ruteng, Senin, 6 Januari 2024 pagi. (Foto : KEUSKUPANRUTENG.ORG)
Tidak saja hanya terungkap dalam misa dan adorasi, Mgr Siprianus juga berharap dalam jedah-jedah hening selama diskusi di setiap sesi Sidang Pastoral, para peserta dapat mengecapi keindahan dan kemolekan Kristus. Dengan itu, sidang ini bukanlah pertama-tama diskusi intelektual, tetapi perjumpaan budi dan hati dalam tuntunan Roh Kudus. “Mari kita membiarkan diri dibarui oleh Kristus dalam Perayaan Ekaristi, agar dengan itu kita juga sanggup membarui Gereja dan dunia.”
Hari pertama Sidang Pastoral, Senin, 6 Januari 2025 juga diisi dengan pemaparan Hasil Evaluasi Program Pastoral Ekologi Integral 2024 oleh tim Pusat Pastoral yang dipresentasikan oleh Ketua Komisi Karitas, RD Benediktus Gaguk dn dimoderatori Ketua Komisi Kepemudaan, RD Martin Kendo. Pada sore harinya dilangsungkan Misa Pembukaan yang dipimpin Vikjen dan RD Emanuel Martasudjita.*
Comments are closed.