Kamis, 11 Mei 2023 dilaksanakan perayaan Ekaristi Pembukaan Festival Literasi Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) Regio Flores Barat yang dihadiri oleh Kepala Bidang Pendidikan Agama Katolik Kantor Wilayah Kementeriaan Agama Katolik Provinsi NTT (mewakili Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Katolik Provinsi NTT), Kepala Kantor Kementerian Agama Katolik Kabupaten Manggarai, Ketua,para dosen dan seluruh mahasiswa-mahasiswi Sekolah Tinggi Pastoral Santo Sirilus Ruteng (STIPAS), Ketua Komisi Pendidikan Keuskupan Ruteng, para Kepala SMAK Regio Flores Barat beserta perwakilan para siswa-siswi dari masing-masing SMAK, yakni SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo, SMAK St. Stefanus Ketang, SMAK St. Perigrinus Laziozi Watu Mingan Mbata, SMAK St. Agustinus Langa, dan SMAK St. Kristoforus Inerie dan para tamu undangan dari berbagai tempat.
Perayaan Ekaristi ini dilaksanakan di aula STIPAS St. Sirilus Ruteng dan dipimpin oleh Yang Mulia Bapak Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat serta didampingi oleh beberapa imam konselebran lainnya. Dalam homilinya, Mgr. Siprianus Hormat pertama-tama mengedepankan tujuan Pendidikan Nasional yang bertolak dari UU no 20 tahun 2009 yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa. Dan dari rumusan tujuan ini termaktub juga arah dari proses tujuan arti pendidikan Katolik yakni: pertama, pembentukan watak dan peradaban bangsa. Kedua, Pendidikan Katolik berupaya membentuk manusia yang integral yang tidak hanya mengedepankan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, tetapi juga bersentuhan dan bersinggungan langsung dengan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan. Oleh karena itu, Sekolah-sekolah Katolik mesti menjadi komunitas-komunitas peradaban; karena itu bukan hanya tempat untuk mempelajari ilmu dan keterampilan, tetapi juga sebagai tempat untuk mengamalkan nilai-nilai iman dan nilai-nilai moral. Ketiga, peradaban itu tidak lahir dengan seendirinya tetapi dibangun di atas dasar sistem nilai yang dihidupi melalui proses internalisasi dan pembiasaan karena itulah yang merupakan aspek utama proses pembentukan peradaban. Membangun peradaban persis menyentuh aspek esensi dari pendidikan.

Lebih lanjut, Bapak Uskup Ruteng menegaskan tentang pentingnya suatu spirit atau semangat yang menggerakkan proses pendidikan itu sendiri yakni bertolak dari teladan Tuhan Yesus sendiri yang memberikan dasar dari peradaban yakni kasih. Oleh karena itu, Bapak Uskup mengajak seluruh unsur yang berjuang mencerdaskan bangsa agar hidup dalam persekutuan kasih dengan Tuhan. Para pendidik harus menjadi pelopor yang menghidupi kasih itu sendiri atau bagaikan roti yang siap dipecah-pecahkan dalam aktus pelayanan dan pengabdian. Kasih yang diteladankan oleh Tuhan Yesus itu bercorak Trinitaris. “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikian juga Aku telah mengasihi kamu. Tinggallah di dalam kasih-Ku itu” (Yoh. 15:9).

Dalam kesempatan istimewa ini, Kepala Kantor Kementerian Agama Katolik Kabupaten Manggarai yang bertindak selaku tuan rumah dari kegiatan ini menegaskan tentang inti kehadiran Kementerian Agama di tengah kehidupan masyarakat yakni sebagai institusi yang diberikan tanggungjawab oleh Negara untuk mengemban tugas mengawal moral, budaya dan spirit serta etika religius bangsa. Beliau berharap agar melalui kegiatan Festival Literasi tersebut, para siswa-siswi sungguh-sungguh berkembang menjadi pribadi-pribadi yang berguna bagi bangsa dan juga bagi Gereja. Kegiatan Festival Literasi SMAK Regio Flores Barat ini pun dibuka secara resmi oleh Yang Mulia Bapak Uskup Ruteng. Adapun jenis-jenis kegiatan yang dilaksanakan dalam Festival ini antara lain lomba Film Pendek, lomba riest sains sederhana, lomba pidato Bahasa Indonesia, lomba Pidato Bahasa Inggris, lomba paduan suara, dan lomba kreasi seni dan budaya. Kegiatan tersebut akan berlangsung dari tanggal 11-13 Mei 2023.
Comments are closed.